Kisah Putri Helen yang Ingkar Janji
Di negeri Mykonos, hiduplah seorang Putri bernama Helen. Konon, Helen adalah Putri yang sangat baik hati dan paling cantik di seluruh negeri, bahkan kecantikannya melebihi Dewi Kecantikan. Kabar tersebut membuat Ratu Sihir marah.
“Bagaimana mungkin seorang manusia biasa memiliki kecantikan melebihiku? Pengawal! Siapa wanita ini?!” geram Sang Ratu.
“Namanya Helen, Ratuku. Putri tertua dari Raja Mykonos. Dia dipuja selayaknya Dewi Kecantikan”, jawab seorang pengawal.
“Tangkap dia dan jadikan persembahan untuk monster!”
Pengawal-pengawal Ratu Sihir melaksanakan perintahnya, mereka pergi ke Mykonos untuk mencari Putri Helen. Rencana jahat Ratu Sihir terdengar oleh putranya, Akil. Akil yang sejak dulu tersentuh dengan kebaikan Putri Helen memutuskan untuk pergi menyelamatkan Sang Putri.
Dia mengenakan topeng untuk menyembunyikan wajahnya. Setelah mengemas semua keperluan, Akil berangkat cepat-cepat. Saat dia sampai di Mykonos, pengawal Ratu Sihir sudah menangkap Putri Helen. Dengan menggunakan kekuatan sihirnya, Akil melawan pengawal-pengawal itu dan menyelamatkan Putri Helen.
“Aku akan membawamu ke tempat yang aman.”
“Siapa kamu?” tanya Sang Putri.
“Akil”, jawab Akil.
Mereka sampai di sebuah kastil megah di lereng gunung yang tidak diketahui, Putri Helen takjub melihat kastil semegah itu di tempat terpencil ini.
“Tunggu, siapa kamu?” tanya Putri Helen lagi.
“Aku adalah sahabatmu. Mulai saat ini, akan melindungimu dari ibuku Sang Ratu Sihir. Semua yang kamu butuhkan bisa didapatkan di sini.”
“Apa yang kamu inginkan sebagai balasannya?” tanya Putri Helen.
Akil menggeleng, “Aku tidak pernah memiliki teman sebelumnya. Aku hanya ingin Putri menjadi sahabatku”, jawabnya.
“Baiklah.” kata Sang Putri.
“Tetapi berjanjilah satu hal, kamu tidak akan pernah membuka topengku apapun yang terjadi, jika kamu melanggarnya, semua perlindungan ini akan hilang dan ibuku akan menemukanmu.”
Putri Helen pun berkata, “aku akan menepati janjiku”.
Selama bertahun tahun Sang Putri tinggal di kastil itu dengan nyaman, makanan, pakaian, perhiasan dan semua kebutuhannya selalu ia dapatkan secara ajaib. Satu atau dua kali dalam sebulan, Akil berkunjung agar Putri Helen tidak merasa kesepian.
Suatu ketika, Putri Helen mulai penasaran dengan wajah Akil, ia ingin sekali melihat wajah di balik topeng itu. Jika memang wajah di balik topeng itu tidak rupawan, tidak masalah bagi Putri Helen, Akil tidak harus menyembunyikan wajahnya di depan Sang Putri.
Lalu, pada suatu malam, saat Akil berkunjung dan tertidur, Putri Helen mengambil sebatang lilin, dia menghampiri Akil dan perlahan-lahan membuka topengnya. Putri Helen melupakan janjinya, ketika topeng berhasil terbuka, Putri Helen terkejut, wajah di balik topeng tersebut adalah wajah seorang laki-laki yang rupawan. Setetes lilin jatuh mengenai wajah Akil, membuatnya terbangun. Akil berteriak kesakitan, lelehan lilin di wajahnya terasa panas menjalar ke seluruh tubuh.
“Putri, kamu ingkar janji! Aku sangat kecewa padamu!”.
Kastil yang selama ini terlihat begitu kokoh dan megah perlahan–lahan memudar, Akil yang merasa sakit karena lukanya dan rasa kecewa yang terlalu besar, akhirnya memilih meninggalkan Putri Helen. Membiarkan Putri Helen berteriak meminta maaf dan mengungkapkan penyesalannya. Tetapi, apa yang sudah terjadi tidak bisa diulang kembali. Akil meninggalkan Putri karena merasa kecewa. sedangkan Putri Helen, hidup sendirian dengan penyesalan.