Keluarga Hoala dan Koala
HK Vector

Tak hanya untuk hiburan, animasi atau kartun anak bisa menjadi sarana pembelajaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembelajaran secara visual adalah metode yang paling tepat untuk anak-anak terutama anak-anak pra-sekolah. Maka dari itu, media pembelajaran anak-anak biasanya menggunakan buku bergambar atau film kartun.

Bahkan di tahun 2011 ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa animasi mampu menjelaskan suatu konsep lebih mendetail karena memberikan perubahan keadaan tiap waktu. Animasi juga memiliki 3 fitur utama di antaranya (1) gambar – animasi merupakan sebuah penggambaran; (2) gerakan-animasi menggambarkan sebuah pergerakan; (3) simulasi-animasi terdiri atas objek-objek yang dibuat dengan digambar atau metode simulasi lain (Mayer dan Moreno dalam Dina Utami (2011)). Dengan hal ini, dapat dijelaskan bahwa dengan animasi, pemahaman akan suatu objek akan lebih jelas.

Begitu juga dengan mengajari anak-anak pra-sekolah dan juga anak-anak TK. Anak-anak usia 5 tahun ke bawah memang cenderung jauh lebih mudah mempelajari segala hal melalui gambar. Menjelaskan suatu objek seperti benda, hewan, dan buah-buahan akan lebih tepat dengan menggunakan gambar.

Bahkan tak hanya anak-anak pra-sekolah atau TK saja yang cocok untuk metode penggunaan film kartun dalam pembelajaran, mahasiswa pun juga cocok untuk mengenalkan suatu konsep. Sudah diyakini bahwa kartun adalah alat yang sangat cocok untuk kegiatan pembelajaran. Di Indonesia sendiri penggunaan tokoh-tokoh fiksi sudah digunakan sejak lama. Ingat dengan Si Komo? Karakter fiksi ciptaan Kak Seto tersebut sangat sukses disiarkan di Indonesia.

Akan tetapi, sayangnya, karakter fiksi seperti Si Komo sudah kalah pamor dengan tokoh kartun anak dari luar. Sebut saja Doraemon atau pun Crayon Sinchan. Hal tersebut membuat penonton lebih baik menyaksikan kartun anak dari negeri Sakura tersebut. Kabar baiknya, penetrasi internet yang sangat masif seperti ini justru membangkitkan kreativitas anak bangsa untuk menciptakan karya-karya yang bsesaing, salah satunya Hoala dan Koala.

Kartun Anak yang Mendidik dengan Sederhana dan Menyenangkan

Hoala dan Koala muncul di tengah-tengah absennya karya seperti Si Komo di atas. Hoala dan Koala hadir dengan lagu yang ringan, namun tetap mendidik, ini yang bisa menjadi nilai tambah bagi Hoala dan Koala. Selain itu, video YouTube Hoala dan Koala bisa menjadi sarana pembelajaran di sekolah atau pun di rumah. Ayah Ibu kini sudah bisa mengajarkan anak-anak dengan lebih interaktif.